puisi

DALAM TEDUH TANGAN YANG MENANAM

DALAM TEDUH TANGAN YANG MENANAM Tentang kesenangan Aku tak mencari mahkota di kepala raja, tak tergetar oleh gemerlap kota yang bising doa pal…

SANG PENONTON DI KEDAI SENJA

SANG PENONTON DI KEDAI SENJA Tentang kedai dan senja wadidaw Di sudut senja yang diguratkan cangkir kopi, seorang manusia bersandar pada asap …

DI BALIK MIMPI YANG RETAK

DI BALIK MIMPI YANG RETAK Tentang dan tentang Oh Mimpi, Engkau langit yang dulu kugambar dengan arang hasrat, kini buram, terhapus gerimis wa…

NYANYIAN BISU DI UJUNG ZAMAN

NYANYIAN BISU DI UJUNG ZAMAN Sebuah elegi tentang kebodohan yang dipelihara dan kebenaran yang terasing Di bawah langit yang menghafal dusta,…

SAJAK UNTUK HARI YANG MENGENDAP

SAJAK UNTUK HARI YANG MENGENDAP Tentang secangkir kopi yang menyokong ke hampaan yang nyata Di sudut waktu yang tak bernama, aku duduk bersam…

DALAM SUNYI YANG KAU TINGGALKAN

DALAM SUNYI YANG KAU TINGGALKAN Tentang sosok yang menutup telinga dari bisik hati Wahai perempuan, apakah kau dengar bisik-bisik hati yang k…

ZIARAH SUNYI SEORANG JIWA

ZIARAH SUNYI SEORANG JIWA Tentang rindu dan kehilangan arah dalam zikir sunyi Wahai Cahaya Yang Tiada Padam, di lorong-lorong batin yang tak be…