DOA DAN CAHAYA HARI RAYA IDUL ADHA DOA DAN CAHAYA HARI RAYA IDUL ADHA Idul Adha Ya Rabb, pada malam yang merunduk dalam dingin sunyi, aku menulis di langit hatiku: sebuah doa ya…
DALAM TEDUH TANGAN YANG MENANAM DALAM TEDUH TANGAN YANG MENANAM Tentang kesenangan Aku tak mencari mahkota di kepala raja, tak tergetar oleh gemerlap kota yang bising doa pal…
HINGGA USIA TUA DI AMBANG IDUL ADHA HINGGA USIA TUA DI AMBANG IDUL ADHA Idul Adha Di puncak usia yang menua, masih kumenanti sekeping pengorbanan, yang belum sanggup kutuntaskan …
SANG PENONTON DI KEDAI SENJA SANG PENONTON DI KEDAI SENJA Tentang kedai dan senja wadidaw Di sudut senja yang diguratkan cangkir kopi, seorang manusia bersandar pada asap …
LADANG YANG KU CARI BUKAN DI TANAH LADANG YANG KU CARI BUKAN DI TANAH Tentang tanah Aku ingin ladang—kataku pada angin tapi bumi diam, seperti tahu bahwa yang kutanam bukan beni…
DI BALIK MIMPI YANG RETAK DI BALIK MIMPI YANG RETAK Tentang dan tentang Oh Mimpi, Engkau langit yang dulu kugambar dengan arang hasrat, kini buram, terhapus gerimis wa…
NYANYIAN BISU DI UJUNG ZAMAN NYANYIAN BISU DI UJUNG ZAMAN Sebuah elegi tentang kebodohan yang dipelihara dan kebenaran yang terasing Di bawah langit yang menghafal dusta,…
MANUSIA YANG MENDAKI BAYANG-BAYANGNYA SENDIRI MANUSIA YANG MENDAKI BAYANG-BAYANGNYA SENDIRI Di dunia yang terus bicara, hanya yang diam yangkan abadi. Di persimpangan sunyi tempat jiwa be…
MANUSIA YANG MENGULANG HARI DEMI HARI MANUSIA YANG MENGULANG HARI DEMI HARI Tentang sebuah perenungan tentang waktu, kebebasan, dan keberanian jiwa Di lorong waktu yang tak bertep…
SAJAK UNTUK HARI YANG MENGENDAP SAJAK UNTUK HARI YANG MENGENDAP Tentang secangkir kopi yang menyokong ke hampaan yang nyata Di sudut waktu yang tak bernama, aku duduk bersam…
DALAM SUNYI YANG KAU TINGGALKAN DALAM SUNYI YANG KAU TINGGALKAN Tentang sosok yang menutup telinga dari bisik hati Wahai perempuan, apakah kau dengar bisik-bisik hati yang k…
ZIARAH SUNYI SEORANG JIWA ZIARAH SUNYI SEORANG JIWA Tentang rindu dan kehilangan arah dalam zikir sunyi Wahai Cahaya Yang Tiada Padam, di lorong-lorong batin yang tak be…
SENANDUNG BAGI HATI YANG TIDAK TIDUR SENANDUNG BAGI HATI YANG TIDAK TIDUR Wahai hati, penghuni senyap di relung terdalam, mengapa engkau gemetar seperti dedaunan di musim gugur, Pa…