HINGGA USIA TUA DI AMBANG IDUL ADHA

HINGGA USIA TUA DI AMBANG IDUL ADHA
alt_here

HINGGA USIA TUA DI AMBANG IDUL ADHA
Idul Adha

Di puncak usia yang menua, masih kumenanti sekeping pengorbanan, yang belum sanggup kutuntaskan sebuah titian sunyi dalam jejak hari raya. Hari raya Idul Adha datang, bagaikan bayang-bayang domba di padang jiwa, menggema panggilan suci dalam dada yang rapuh, namun tangan ini masih hampa, belum terjalin dalam harmoni pengorbanan.

Apakah nilai sebuah nyawa tanpa derma, Apakah kemuliaan terbatas oleh selembar kertas hitam di dompet, Atau apakah pengorbanan hakiki bersarang jauh di balik harapan, di medan batin yang sunyi dan kelam, Aku, yang kini menginjak seperempat abad, berdiri di gerbang masa dengan kegelisahan, mencari arti dari sepi yang membelenggu, menakar makna dari seruan pengorbanan, di bawah langit yang tak henti bertanya

“Bagaimana layak seorang manusia menyebut dirinya bagian dari keluhuran ini, jika tak mampu meleburkan diri pada api pengorbanan, Jika sekeping daging dan darah tak pernah kuletakkan di altar hidup yang abadi?” Dalam sunyi, aku sadar: bukan domba yang terpotong yang membakar nurani, melainkan kerelaan hati menanggalkan ego, dan cinta yang merendah di bawah bayang-bayang langit.

Maka, walau belum mampu aku menaruh kurban, biarlah hatiku berkorban tanpa suara, menghunjam dalam samudra kesabaran, melahirkan cahaya di antara gelap hari. Dan jika kelak waktu menuntunku, biarlah aku menjadi yang pertama mengangkat tangan, menyembelih ego, mencurah kasih dalam pengorbanan, menjadi bagian dari sakral yang tak terucap, di Idul Adha yang tak berujung dalam jiwa.

Memberi yang terbaik untuk yang terbaik, Marilmu Dot Marepeng - Semua dimulai dari 1 dan semua tentang pilihan anda.

Ahmad ismail al malik
TOKEN UNLIMITED
🙈Tunggu🙉 - 🔥🔥 15 🔥🔥

Post a Comment

Sopan Dan Santun