NYANYIAN BISU DI UJUNG ZAMAN

Sebuah elegi tentang kebodohan yang dipelihara dan kebenaran yang terasing
alt_here

NYANYIAN BISU DI UJUNG ZAMAN
Sebuah elegi tentang kebodohan yang dipelihara dan kebenaran yang terasing

Di bawah langit yang menghafal dusta, aku berdiri—seorang musafir yang haus makna, menatap wajah-wajah yang menanam angin dan memanen badai dalam jiwa mereka sendiri. menyulam tameng dari seribu dalih, hingga cahaya tak sanggup menembus lorong-lorong batin yang mereka segel dengan keyakinan palsu.

Apakah telinga mereka telah lelah dari mendengar suara kebenaran yang datang tanpa bendera, Apakah lidah mereka lebih mencintai gema daripada kata yang menyentuh akar semesta, Kebodohan bukanlah ketiadaan tahu, melainkan pilihan untuk menutup jendela saat fajar mengetuk dengan malu-malu membawa cahaya yang tak mereka minta.

Mereka mendirikan kuil atas nama nalar, namun menyembah berhala ego di dalamnya. Mereka berbicara tentang jalan lurus, namun memilih liku-liku yang menyesuaikan langkah mereka. Dan aku, Aku hanyalah suara di lorong waktu, berbisik kepada bayang-bayang tentang dunia yang menolak diuji, tentang kebenaran yang tak pernah diberi kesempatan mengeja namanya sendiri di hati manusia.

Oh, alangkah sunyinya kebenaran bila ia berdiri tanpa pengiring, dihina oleh suara keras yang tak pernah diam cukup lama untuk mengerti. Namun aku akan tetap menulis, dengan pena yang dicelup di sumur luka, tentang absurditas yang dipelihara dengan bangga, tentang kebenaran yang menunggu di luar pintu yang tak pernah diketuk. Sebab suatu hari, akan ada jiwa yang lelah mencari dan menemukan nyala dalam kata-kata ini api kecil yang menolak padam meski dunia memilih gelap.

Memberi yang terbaik untuk yang terbaik, Marilmu Dot Marepeng - Semua dimulai dari 1 dan semua tentang pilihan anda.

Ahmad ismail al malik
TOKEN UNLIMITED
🙈Tunggu🙉 - 🔥🔥 15 🔥🔥

Post a Comment

Sopan Dan Santun