
Idul Adha
Ya Rabb, pada malam yang merunduk dalam dingin sunyi, aku menulis di langit hatiku: sebuah doa yang tak berbunyi, namun menggelegar seperti gemuruh waktu— aku ingin berkorban, bukan sekadar memberi, tapi menjadi, seperti Ibrahim yang menjadikan cinta-Nya lebih berat dari dunia. Bukan hanya daging, bukan sekadar sapi bermahkota premium, yang hendak kusuguhkan di altar Idul Adha, tapi diriku sendiri, yang sering gemetar saat angin ujian datang, yang memeluk dunia tapi rindu akhirat, yang mengerti harga sebuah kurban tapi masih menawar dengan doa-doa ringan.
Aku ingin menjagal egoku, yang selalu lapar akan pujian, yang ingin dipandang karena bisa memberi, bukan karena ikhlas dalam memberi. Aku ingin menyembelih hasrat duniawi di bawah pisau niat suci, agar darahnya menjadi tinta yang menuliskan arti hidup: mengalah demi yang lebih kekal.
Wahai Zat yang Maha Sunyi namun Maha Mendengar, izinkan tahun depan aku tak hanya membawa seekor sapi, tapi juga membawa diriku yang telah disucikan luka, disayat rindu akan makna, disiram cahaya kesadaran, hingga kurban ini tak lagi sekadar ritual, melainkan perjalanan ruh menuju Engkau yang tiada tanding dalam segala.
Jika kurban adalah jembatan, jadikan aku titian itu— yang meski rapuh oleh dunia, tetap kokoh oleh cinta. Aamiin.
Memberi yang terbaik untuk yang terbaik, Marilmu Dot Marepeng - Semua dimulai dari 1 dan semua tentang pilihan anda.
Ahmad ismail al malik